Tradisi tahunan,Bedahan Bendungan Gembiro
Pekalongan-Bendungan Gembiro terletak di antara
Desa Krandon, Kecamatan Kesesi dan Desa Bukur, Kecamatan Bojong,
Kabupaten Pekalongan Bendungan yang di bangun pada jaman Hindia Belanda
ini, tiap tahunya memiliki tradisi turun temurun, yaitu bedahan atau
membuka pintu air sekali dalam setahun, tahun ini, Minggu 01 Nopember di
jadikan waktu yang tepat untuk melaksanakan bedahan, tentunya penentuan
hari hari tersebus sudah mempertimbangkan berbagi aspek.
Pagi itu, Ribuan warga Kabupaten pekalongan dan sekitarya nampak
berduyun-duyun menuju lokasi bendungan, anak-anak, pemuda, kaum ibu dan
Bapak juga nampak antusias, ada yang jalan kaki, naik sepeda motor
bahkan ada yang nyarter kendaraan, mereka datang rombongan untuk melihat
bisa melihat tradisi yang hanya ada sekali dalam setahun.
Berkah nampak ada di hari itu, para
pedagang nampak sibuk melayani para pembeli, dari pedagang mainan sampai
makanan, pedagangyapun beragam, ada yang memang berprofesi sebagai
pedagang, ada pula yang dadakan karena melihat kesempatan baik saja,
para pemuda sekitar juga memanfaatkan peluang dengan membuka jasa
parkir.
Niat warga masyarakat yang datang juga
beraneka ragam, ada yang cuma ingin tahu karena penasaran, ada yang
memanfaatkan untuk refresing keluarga, ada pula yang datang untuk
mencari ikan.
Hadir dalam kesempatan itu, Bupati
Pekalongan H. Amat antono, dalam sambutanya mengatakan rasa
terimakasihnya kepada masyarakat yang ikut mendukung acara tersebut
" saya ucapkan rasa terimakasih yang
sebesar-besarnya karena masyarakat mendukung penuh acara ini, kedepan
akses jalan menuju keseni harus di perbaiki, saluran airnya juga harus
di maksimalkan lagi" pinta Bupati yang datang di dampingi Istri, Staf
,DPRD dan instansi kedinasan terkait.
Rakijan, warga setempat saat di temui di
pinggiran sungai ketika mencari ikan mengatakan " Dari tahun ke tahun
makin kesini ikanya makin jarang engak seperti dulu ikanya banyak dan
besar-besar " keluhnya
puncak acara yang di mulai pukul 09.30
wib ini juga di meriahkan oleh musik dangdut bersama artis lokal ternama
di Pekalongan, berbagai macam lomba dengan total hadiah puluhan juta
rupiah sukses menghibur para pengunjung dan peserta lomba di hari itu. (
Eva abdullah)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus