Relawan Budaya yang tak berdaya dari Krandon

Sijeruk-Sragi - Sosok pria berkumis yang berada di Dk krandon,Desa Sijeruk RT 002/RW 008 sudah tak asing lagi dikenal warganya dalam mengembangkan dan menekuni dunia Musik Tradisonal berupa gendingan dan wayangan.Suryanto,pria yang berkelahiran 25 desember 1954 sejak kecil sudah akrab dengan memainkan musik tradisonal itu meskipun tidak melalui jalur sekolah musik maupun kursus

kini dirinya menjadi relawan yang tidak pernah mendapat bayaran untuk  mengajarkan seni gendingan kepada anak-anak SD, remaja dk krandon serta orang tua untuk mencintai dan memainkan alat tradisional berupa gamelan.ini dilakukan semua untuk mengangkat kembali budaya bangsa indonesia yang semakin ditinggalkan oleh generasi karena tergerus perkembangan teknologi canggih "tuturnya.
tak heran jika beberapa binaan Sekolah SD yang diajarkan seringkali menjuarai Gamelan di Tingkat Propinsi,baik dari pekalongan,pemalang,maupun batang.

dengan berbekal pengalaman dari panggung ke panggung saat memainkan gamelan,dirinya mendirikan sebuah mini aula dirumahnya untuk menjadi tempat berkumpulnya warga dan anak-anak serta generasi remaja yang akan belajar bermain musik gendingan. semangat yang tertanam dari pak suryan menular kepada warga sekitarnya untuk terus berkreatifitas melalui budaya tradisional yang juga menjadi corong kearifan lokal.
namun sayangnya kearifan lokal melalui budaya tradisional tidak pernah tersentuh ditumbuhkembangkan oleh pemerintah untuk dijadikan sebuah aset yang dilindungi dengan melakukan pembinaan,pendekatan pelatihan,maupun pusat belajar seni budaya sehingga banyak keanekaragaman budaya yang muncul disaat acara seremonial saja.

ketika datang di sanggar mini gamelan desa krandon,yang sekarang dipindahkan dari rumah pak suryan, tidak ada yang istimewa, melihat dari segala peralatan yang dimiliki dari kemung,saron,slendro,sampai gong tidak begitu mewah seperti yang dilihat saat adanya pementasan wayang kulit,namun jika ditelusuri lebih dalam,bahwa peralatan komplit yang dimiliki di sanggarnya pak suryan merupakan hasil swadaya yang dibuat oleh warga sekitarnya,dari patungan kas untuk beli material besi sampai proses pembuatan peralatan tersebut.
meskipun sederhana,kualitas suara yang dihasilkan sudah standar dengan bunyi gamelan yang dimainkan dipanggung wayang,sehingga pada gelaran memperingati hari Kemerdekaan RI yang ke 68, di dukuh Krandon menampilkan pagelaran panggung Gamelan yang dimainkan dari anak-anak usia SD sampai remaja.

Mengharap pembinaan pemerintah dan pihak luar

kegiatan mengembangkan budaya bangsa tentunya tidak lepas dari penanganan pemerintah,baik dari pusat maupun daerah agar budaya dimasing masing daerah bisa lestari dan berkembang dari generasi dan generasi.
kegiatan yang berlangsung di dukuh krandon sudah cukup untuk dijadikan sebagai media bagi warga sekaligus menumbuhkan rasa gotong royong dalam melestarikan budaya bangsa.
hal lain yang sering dikeluhkan warga diantaranya menginginkan sebuah sanggar yang luas dan juga peralatan yang lebih bagus dan syukursyukur dari pemerintah bisa mengupayakan mendanai seperti halnya pembangunan infrastruktur"tutur seorang pemuda.
hal lain yang sering terlupakan karena pembangunan sumber daya manusia terkalahkan dengan pembangunan sarana prasarana padahal ketrampilan membekali dan memajukan kesenian bisa mengangkat martabat daerah dan juga meningkatkan kesejahteraan warga, tambahnya.
oleh karenanya berharap kepada yang mempunyai wewenang agar ketrampilan,budaya, dan potensi warga harus bisa direncanakan dan di masukkan ke agenda pembangunan baik jangka pendek,menengah maupun panjang sebagai bentu kearifan lokal mengembangkan potensi daerah.

sanggar yang dikelola pak suryan (59), pernah didatangi oleh manager dari International Batik Center wiradesa pada tanggal 12 september 2013 untuk dijadikan mitra dan ditampilkan di gedung IBC sebagai bentuk kepedulian terhadap budaya dan kearifan lokal dalam memadukan sentra Batik dan Musik tradisional.
kedatangan tamu daqri IBC disambut pak suryan dan pemuda yang berada disekitarnya,dan mendapat respon karena merasa ada perhatian dari pihak luar yang peduli dengan kegiatan di sanggar seni pak suryan.

kedatangan tersebut sampai tak terlupakan oleh pak suryan selaku pengelola sanggar seni gamelan agar bisa menampilkan warga dan anak didiknya di Gedung Mewah milik IBC Wiradesa, namun harapan tersebut sampai sekarang belum bisa terwujud lantaran belun ada jawaban lanjutan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Relawan Budaya yang tak berdaya dari Krandon"

Posting Komentar