Sang pemberdaya dari tanaman hortikultura
Bulaksari-Sragi, Banyak jalan menuju roma
,itulah salah satu pepatah yang popular sampai saat ini.dengan Keterbatasan
lahan yang tersedia tidak membuat ibu caslinah warga desa kemonggohan utara RT
01/RW 06 Desa Bulaksari sebagai ibu rumah tangga putus asa dalam mengembangkan
budidaya tanaman horti di rumahnya.
sudah beberapa bulan kegiatan
tanam horti berupa pembibitan cabe,terong,pare,brokoli,tomat,kemangi
digelutinya.dengan bekal belajar dari anaknya yang lulus dari Fakultas Biologi
,caslinah mengawali kegiatannya dengan membuat ujicoba pupuk organik yaitu
dengan perpaduan tanah merah dengan campuran organic.dengan membeli tanah merah
sebanyak 2 rit truk,pupuk organic 8,5 ton,dan arang sekam sebanyak 5 kuintal
diracik, untuk mendapatkan hasil sempurna dengan mencampur adonan bahan
tersebut untuk didapatkan perbandingan takaran yaitu 2:1;1 (merupakan terbaik
dari hasil perpaduan yang dilakukan).
kemudian dari hasil tersebut dibuat dalam polybag dengan ukuran 40x40 cm dan 6x10 cm.
kemudian dari hasil tersebut dibuat dalam polybag dengan ukuran 40x40 cm dan 6x10 cm.
tidak hanya itu saja,niat untuk
mengembangkan tanaman horti dilakukan dalam pekarangannya sendiri dengan
mencoba menanam berbagai macam tanaman seperti
cabe,brokoli,tomat,terong,pare,daun kemangi.dirasa sudah mendapat hasil
maksimal dirinya mengembangkan terus pembibitannya didalam polybag berukuran 6
x 10 cm.
perkembangan kegiatannya dengan
modal sendiri mendapat perhatian dari tetangga disekitarnya,dengan mengunjungi
dan membantu mengerjakan pembibitan dirumahnya.Caslinah mengatakan bahwa
dirinya terinspirasi ingin menciptakan lapangan pekerjaan bagi
tetangganya,dengan melakukan kegiatan pembibitan dalam polybag berukuran 6 x 10
cm untuk ditanami cabe,terong,maupun yang lainnya.
selama ini banyak tetangganya yang berkumpul-kumpul hanya sekedar untuk ngobrol tetapi tidak ada pendapatan bagi keluarganya tutur ibu yang mempunyai 2 anak putri.
selama ini banyak tetangganya yang berkumpul-kumpul hanya sekedar untuk ngobrol tetapi tidak ada pendapatan bagi keluarganya tutur ibu yang mempunyai 2 anak putri.
Hasil yang menggembirakan sudah
mulai didapat,sampai saat ini dirinya kewalahan mendapat orderan dari
tetangganya,dari perangkat desanya untuk permintaan bibit cabe maupun tomat.
dari rekapan buku administrasinya,ibu caslinah mengatakan penjualan sudah lebih 1.500 bibit cabe sedangkan orderan yang masih dikerjakan adalah 1.500 untuk bibit cabe,800 bibit terong,100 bibit pare dan 50 bibit brokoli.harga penjualan masing –masing jenis tanaman berbeda yaitu 300 rupiah untuk cabe ,pare dan terong, 500 rupiah untuk brokoli,400 rupiah untuk tomat yang berada dalam polybag ukuran 6 x 10 cm. sedangkan dalam polybag ukuran besar 40 x 40 cm dengan tanaman siap berbuah dijual dengan harga 25 ribu rupiah.
dari rekapan buku administrasinya,ibu caslinah mengatakan penjualan sudah lebih 1.500 bibit cabe sedangkan orderan yang masih dikerjakan adalah 1.500 untuk bibit cabe,800 bibit terong,100 bibit pare dan 50 bibit brokoli.harga penjualan masing –masing jenis tanaman berbeda yaitu 300 rupiah untuk cabe ,pare dan terong, 500 rupiah untuk brokoli,400 rupiah untuk tomat yang berada dalam polybag ukuran 6 x 10 cm. sedangkan dalam polybag ukuran besar 40 x 40 cm dengan tanaman siap berbuah dijual dengan harga 25 ribu rupiah.
Rutinitas kegiatan dilakukan
setiap hari sampai sore,ketika pagi sampai sianghari melakukan pendederan
(penyemaian bibit) dalam polybag kecil,waktu sore hari dilakukan untuk
penyemprotan bibit yang sudah ditaruh dalam polybag tersebut dan juga kebun
yang ditanaminya.
pengerjaan pembibitan dalam polybag kecil sudah dikerjakan tetangga sekitarnya dengan memberikan upah 50 rupiah per polybag kecil ukuran 6 x 10 cm.
pengerjaan pembibitan dalam polybag kecil sudah dikerjakan tetangga sekitarnya dengan memberikan upah 50 rupiah per polybag kecil ukuran 6 x 10 cm.
Bimbingan Dinas Pertanian
rumah yang dulunya dijadikan
tempat percobaan pembibitan benih,kini menjadi tempat pembelajaran warga
Bulaksari secara bersama-sama dengan menjadikan lahan kebunnya untuk kawasan
rumah pangan lestari yang dibina oleh dinas pertanian kabupaten Pekalongan.
Dengan kegiatan tersebut secara
bersama menjadikan rumah ibu Caslinah sebagai sekretariatan Kelompok Wanita
Tani (KWT) Mekarsari,Desa
Bulaksari,Kecamatan Sragi.
Semangat gotong royong ibu-ibu
terlihat setiap pagi sampai sore hari dalam kegiatan perawatan tanaman
hortikultura,baik dari penyiapan bibit ke polybag maupun penyiraman yang rutin.
Tidak heran jika hasil kerja
keras dengan mengedepankan partisipasi bersama semakin hari semakin banyak
prestasi yang didapatkan,diantaranya mendapat kunjungan langsung dari Ketua
DPRD Kabupaten Pekalongan,kunjungan dari pemerintah kota pekalongan,serta
prestasi yang sangat membanggakan adalah juara I lomba kelompencapir yang
digelar pada waktu Kajen Expo 2013 di Kabupaten Pekalongan.
Keberhasilan yang didapat tidak
membuat terlena KWT Mekarsari Desa Bulaksari,dalam akhir Bulan Oktober akan
mengikuti lomba penilaian tingkat Propinsi yang melibatkan juga penilaian
HATINYA PKK yaitu Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman dengan menyiapkan
lahan untuk Kebun TOGA (tanaman obat keluarga). Selain itu juga nampak kolam perikanan
lele sebagai penunjang ekonomi keluarga yang berada di sekretariat KWT
mekarsari.
Saat ditemui di kebun Toga,
Camat Sragi ,Edi Sutanto bersama istri nampak antusias bersama-sama dengan
ibu-ibu KWT mekarsari menanam bibit pohon mangga dan menyirami lahan tersebut.
Kegiatan yang dilakukan warga
Desa Bulaksari patut dijadikan contoh karena semangat kegotong royongan yang
dibangun dengan kebersamaan, dari belum adanya bantuan dari kedinasan sudah
bisa berjalan dan semakin berkembang dengan bimbingan dari dinas Pertanian.
Dengan tumbuhnya tanaman
kebutuhan dapur yang berada di rumah warga ,kini tidak lagi repot-repot pergi
ke warung untuk membelinya,tetapi tinggal petik di sekitar rumahnya dan ini
wujud nyata dalam mengurangi pengeluaran keuangan ibu-ibu setiap harinya untuk
keperluan dapur.
Nah yang inipun saya kepengen bhangedzzz.... semoga secepatnya tertular ke kedungjaran
BalasHapushttp://www.kedungjaran.com
wah mbak lina mlebu internet ha3x...
BalasHapus