2 PNS dan 1 Mahasiswa di Kabupaten Pekalongan Terjangkit HIV

KAJEN – Kasus HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pekalongan kembali menemukan 21 kasus HIV baru, sehingga total kasus sejak tahun 2005 sampai sekarang mencapai 153 penderita HIV/Aids. Dari 153 orang penderita HIV/Aids di Kabupaten Pekalongan, dua diantaranya adalah pegawai negeri sipil (PNS), dan satu orang dari kalangan mahasiswa.
Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, Setiawan DA didampingi Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dikes Kabupaten Pekalongan, Sudaryanto mengungkapkan, sebanyak 153 kasus HIV/Aids yang berhasil ditemukan. Penderita paling banyak adalah ibu rumah tangga sebanyak 35 orang, buruh 32 orang, wiraswasta 30 orang, PSK 15 orang, belum kerja 11 orang, karyawan 8 orang, nelayan 3 orang, PNS 2 orang dan mahasiswa 1 orang.
“Kalau dari kalangan PNS yang ditemukan ada dua orang, sedangkan mahasiswa yang terjangkit HIV satu orang. Sementara, jumlah terbanyak adalah ibu rumah tangga,” terangnya, kemarin.
Dijelaskan, dari 153 kasus HIV/Aids, 90 diantaranya penderita HIV, dan 63 lainnya sudah menderita Aids setelah lama virus tersebut berinkubasi di dalam tubuh. Sebanyak 55 orang penderita dari total kasus tersebut berakhir dengan meninggal dunia.
“Jika dilihat dari faktor penyebaran HIV di Kabupaten Pekalongan, 84 persen dari hubungan seks berisiko, 9 persen dari ibu ke anak (MTCT), homo 5 persen dan narkoba 2 persen,” terangnya.
Dari 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Pekalongan, hanya dua kecamatan yang belum ditemukan kasus HIV/Aids. Sedangkan kecamatan dengan kasus paling banyak ada di Kecamatan Karanganyar dengan total kasus 20 penderita, disusul Tirto 19 orang, dan Kesesi 12 orang penderita.
Menurutnya, penyebaran wabah HIV/Aids didominasi faktor hubungan seks berisiko. Hal inilah yang mendorong pihaknya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dimana sasarannya adalah para siswa. “Memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh setiap tanggal 1 Desember ini, kami bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Pekalongan gencar sosialisasi ke sekolah-sekolah. Sasarannya adalah generasi muda agar mereka mengetahui bagaimana bahaya seks bebas. Bagaimanapun, seks berisiko merupakan faktor paling besar terkait penyebaran HIV,” kata dia.
Terbukanya akses internet, lanjut dia, tidak hanya memberikan dampak positif bagi generasi muda. Lewat internet, mereka juga bisa membuka akses negatif seperti tayangan-tayangan yang tidak senonoh.
“Sekarang akses yang terbuka luas, seperti tayangan-tayangan di internet dapat merangsang generasi muda untuk mencoba-coba. Kalau tidak tahu, akhirnya mereka bisa sembarangan memenuhi hasratnya itu dengan jajan sembarangan. Nah, lewat sosialisasi ini, kami mencoba memberikan pemahaman kepada mereka bahaya seks bebas yang dapat menjadi faktor penyebaran HIV,” jelasnya. (yan)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "2 PNS dan 1 Mahasiswa di Kabupaten Pekalongan Terjangkit HIV"

Posting Komentar